Langsung ke konten utama

Es sekoteng "Top markotop"

Kata orang-orang,Ini sekoteng paling enak di Bogor. Dan orang yang datang dari luar Bogor pun mungkin ngincer es sekoteng ini. Tapi perlu diketahui bahwa gw baru pertama kali makan disini! Yak, digaris bawahi "Pertama kali!". Sebagai orang yang sudah menetap 7 th di bogor, ini cukup keterlaluan seharusnya. Hehehe.

Warung es yang ada di pertigaan Bogor Permai ini sebenarnya gak terlalu jauh dari rumah, bahkan gw juga udah sering bolak balik ke daerah sana. hehehe... Makanya kalo dibilang gw belum pernah makan disana keterlaluan juga. :D :D :D

Tapi sebenarnya ini bukan pertama kalinya ding menginjakkan kaki disana. Udah dua kali, tapi baru kali ini kesampean makan es sekotengnya.. hehehe ;P. Kali pertama kesana, yaitu pada sore hari jam setengah 6an, dan warungnya udah tutup (perlu diketahui, biasanya ini tempat jam 4/5an udah tutup karena udah abis esnya). Trus kali kedua adalah waktu nganterin ibu ke pasar (kalau mau ke pasar Anyar ngelewatin jalan ini soalnya), dan gw pun gagal mencicipi es sekoteng yang katanya enak itu karena warungnya belum buka! ya iyalah, secara datang kesana jam 10 pagi! hahaha.. Parah banget ni gw! walhasil, rasa penasaran rasa es sekoteng pun masih menghantui.

Nah akhirnya setelah sekian lama menyimpan rasa itu (halah!), kesampean juga datang kesana!! Cihuy!! Dengan sedikit memaksa teman-teman yang bisa diajak kompromi soal makanan, akhirnya kami pun berangkat. Untungnya, untuk ketiga kalinya gw kesana, gw berhasil makan tuh es sekoteng!! hehehe

Rasanya emang mantap, kalo kata pak Bondan mah, top markotop!! (kasih jempol). Es nya wangi, n banyak banget isinya. Yang paling gw suka adalah potongan daging kelapa yang segede bagong gitu plus lembut,sama potongan buah alpuket.. Hmm.. yummy!!!
Harganya pun cukup terjangkau cukup 6000 rupiah sajah. Wuih jadi pengen makan lagi,,hehehe

Komentar

  1. iya emang enak kak, semangkok bisa berdua, romantis dingin-dingin lagi, haha

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Balada Anak GTM (Include mpasi recipes)

Beberapa bulan yg lalu, saya melihat status update teman yang berbunyi "GTM oh GTM". Awalnya saya tidak bgitu ngeh  apa itu GTM, tidak mencari tau dan tidak peduli dengan istilah itu. Ternyata eh ternyata, beberapa bulan kemudian saya mengalaminya T_T.. Dan akhirnya paham, knp teman saya membuat status itu. GTM alias gerakan tutup mulut adalah perilaku bayi yang gak mau makan. Karena dia belum bisa protes dengan berbicara, makanya ditunjukan dengan cara tutup mulut. Ini adalah suatu dilema dalam pengasuhan anak. Kalau anak saya, udah mulutnya gak mau dibuka, kepalanya geleng-geleng, bahkan kalau kita kurang waspada dan gesit sendok makanannya bisa ditumplekin. Hehe Padahal kan dalam masa pertumbuhannya makanan itu penting, biarpun masih yang paling utama asi, tp du usia 8 bula. ke atas asi sudah tidak bisa mencukupi 100% kebutuhannya. Banyak hal yang menyebabkan anak GTM, yaitu karena tekstur makanannya yg terlalu padat atau lembek (beberapa bayi di usia 7 bln keatas memil...

The Power of Twitter

Twitter, salah satu jaringan sosial yang saat ini sedang nge-trend. Ternyata, media ini tidak hanya menyampaikan pikiran dan isi hati penggunanya, tapi juga bisa membangun sebuah opini publik. Melalui tanda hashtag (#), dan sebuah kata kunci, maka suatu issu bisa jadi trending topik yang bisa dibaca diseluruh dunia. Beberapa minggu yang lalu, saya sempat melihat sebuh film yang menunjukkan kekuatan twitter untuk membangun opini public menjelang pencalonan gubernur. Disana diceritakan, bahwa ada sekumpulan orang yang dibayar untuk membangun citra seseorang calon gubernur yang akan dipilih nanti. Nah, melalui twitter, sekumpulan orang ini terus menerus update status tentang citra si calon gubernur yang kemudian diberi "#" nama calon gubernur itu. Sampai akhirnya, nama sang calon menjadi trending topik yang diincar beritanya hingga popularitasnya pun naik.  Ini hanya sekelumit cerita dalam film, tapi pada kenyataannya memang seperti itu. Beberapa hari yang lalu, di lini...

Jalan-Jalan ke Lebak Picung (part 1)

Dua tahun yang lalu, saya melakukan penelitian di kampung adat Lebak Picung, Banten. Kampung merupakan cabang dari salah satu kasepuhan di daerah Banten. Tapi saya sendiri tidak tahu kampung bagian dari kasepuhan apa karena kalau dilihat dari silsilahnya terlalu rumit buat saya,, hehehe Jalan menuju kampung ini, harus melewati perjuangan panjang. Tidak hanya jalannya yang masih berbatu-batu dan sempit (hanya bisa dilewati oleh motor, paling serem kalau habis hujan, karena batu-batunya sangat licin), jalan menuju kesana juga cukup jauh dan tentu saja naik turun!! Maklum, tempat ini sebenarnya berada di lembah, di salah satu kaki gunung halimun. Pertama kali memasuki kampung ini, pemandangan yang dilihat adalah kumpulan "leuit" atau tempat penyimpanan padi. Kalau kata dosen saya, melihat pemandangan ini, seperti melihat pemandangan yang ada di film "The Last Samurai". hehehe... Kumpulan Leuit Ketika saya berada disana, saya baru menyadari, bahwa ternyata...