Langsung ke konten utama

The Power of Twitter

Twitter, salah satu jaringan sosial yang saat ini sedang nge-trend. Ternyata, media ini tidak hanya menyampaikan pikiran dan isi hati penggunanya, tapi juga bisa membangun sebuah opini publik. Melalui tanda hashtag (#), dan sebuah kata kunci, maka suatu issu bisa jadi trending topik yang bisa dibaca diseluruh dunia.

Beberapa minggu yang lalu, saya sempat melihat sebuh film yang menunjukkan kekuatan twitter untuk membangun opini public menjelang pencalonan gubernur. Disana diceritakan, bahwa ada sekumpulan orang yang dibayar untuk membangun citra seseorang calon gubernur yang akan dipilih nanti. Nah, melalui twitter, sekumpulan orang ini terus menerus update status tentang citra si calon gubernur yang kemudian diberi "#" nama calon gubernur itu. Sampai akhirnya, nama sang calon menjadi trending topik yang diincar beritanya hingga popularitasnya pun naik. 

Ini hanya sekelumit cerita dalam film, tapi pada kenyataannya memang seperti itu. Beberapa hari yang lalu, di linimasa (timeline) saya pun sedang ramai dengan pasangan salah satu calon gubernur ibukota Jakarta. Mereka memberi link-link terkait calon gubernurnya, yang sepertinya itu adalah suatu dukungan yang tidak komersial. Metode seperti ini menurut saya sah-sah saja sih.. Lha wong, yang didukung aja mungkin gak tau. Mungkin sama aja seperti kita bilang si A, si B bagus saat ngumpul bareng kawan-kawan. Cuma bedanya lewat twitter targetnya bisa semakin banyak.
Tapi ada juga, tweet yang ditulis karena dibayar. Tujuannya, ya seperti mengiklankan produk-produknya, membangun opini publik, dengan harapan publik tertarik dengan produk tersebut dan yang membayar mendapat keuntungan (seperti cerita film diatas). =) 

Melalui twiiter, orang-orang bisa mengutarakan pendapatnya ttg citra seseorang atau suatu issu. Kalau kata teman saya, lewat twitter kita bisa tau the real public opinion. Karena, di twitter tidak ada editor yang bisa meng-cut isinya atau sutradara yang bisa meng-cut ceritanya ..  Semuanya, apa adanya. Bahkan sampai kata-kata kasar makian karena ketidaksukaan atau ketidakpuasan pun bisa muncul tanpa proses editing.

Disini semua kembali ke readernya aja. Bijak dalam membuat opini sendiri. There are so many people who has their own opinion. So, we do has our opinion right?.

Note: sebenarnya saya sendiri menggunakan twitter supaya bs ttp komunikasi & bercanda aja sama teman-teman. hehehe

Komentar

  1. bener banget tuh mut.. sekarang ini memang banyak yang memanfaatkan perkembangan jejaring sosial.. baik itu untuk tujuan tertentu maupun hanya untuk sarana komunikasi. btw, film yg lw omongin itu film apa mut? hahahaha... *hedon film
    hahhahahaha...

    BalasHapus
  2. republik twitter jay,, sebut merk deh gw. hehehe

    BalasHapus
  3. Asiiikk~ dibahas jugaa~ Balikin flashdisc nya! kirim ke medan! :P

    @pemudagalau ciee~ udah eksis di blogsot lagii nih yaa? welcome back! :D

    BalasHapus
  4. eh, trainer msh bisa OL toh? hehehe flshdisknya msh ada di teteh.. :p

    BalasHapus
  5. kalian ngomongin apa sich cim? ^_^

    BalasHapus
  6. oooh film itu...
    udah lama gw nontonnya Mut.. :p *bangga

    gw sama teman wanita gw sengaja banget nungguin film ini diputar,
    karena apa? karena kami berdua termasuk "candu twitter" :p

    Menonton film itu gw berasa NGACA,spt itulah gw ternyata,generasi menunduk, ya setelah nonton film itu, gw dikit demi dikit perbaiki diri gw,mengambil makna dari film itu...

    Smoga teman-teman yg lain juga bisa mengambil pelajaran dari film tersebut.

    Btw tumben amat komen gw sedikit bener :D

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Balada Anak GTM (Include mpasi recipes)

Beberapa bulan yg lalu, saya melihat status update teman yang berbunyi "GTM oh GTM". Awalnya saya tidak bgitu ngeh  apa itu GTM, tidak mencari tau dan tidak peduli dengan istilah itu. Ternyata eh ternyata, beberapa bulan kemudian saya mengalaminya T_T.. Dan akhirnya paham, knp teman saya membuat status itu. GTM alias gerakan tutup mulut adalah perilaku bayi yang gak mau makan. Karena dia belum bisa protes dengan berbicara, makanya ditunjukan dengan cara tutup mulut. Ini adalah suatu dilema dalam pengasuhan anak. Kalau anak saya, udah mulutnya gak mau dibuka, kepalanya geleng-geleng, bahkan kalau kita kurang waspada dan gesit sendok makanannya bisa ditumplekin. Hehe Padahal kan dalam masa pertumbuhannya makanan itu penting, biarpun masih yang paling utama asi, tp du usia 8 bula. ke atas asi sudah tidak bisa mencukupi 100% kebutuhannya. Banyak hal yang menyebabkan anak GTM, yaitu karena tekstur makanannya yg terlalu padat atau lembek (beberapa bayi di usia 7 bln keatas memil...

Jalan-Jalan ke Lebak Picung (part 1)

Dua tahun yang lalu, saya melakukan penelitian di kampung adat Lebak Picung, Banten. Kampung merupakan cabang dari salah satu kasepuhan di daerah Banten. Tapi saya sendiri tidak tahu kampung bagian dari kasepuhan apa karena kalau dilihat dari silsilahnya terlalu rumit buat saya,, hehehe Jalan menuju kampung ini, harus melewati perjuangan panjang. Tidak hanya jalannya yang masih berbatu-batu dan sempit (hanya bisa dilewati oleh motor, paling serem kalau habis hujan, karena batu-batunya sangat licin), jalan menuju kesana juga cukup jauh dan tentu saja naik turun!! Maklum, tempat ini sebenarnya berada di lembah, di salah satu kaki gunung halimun. Pertama kali memasuki kampung ini, pemandangan yang dilihat adalah kumpulan "leuit" atau tempat penyimpanan padi. Kalau kata dosen saya, melihat pemandangan ini, seperti melihat pemandangan yang ada di film "The Last Samurai". hehehe... Kumpulan Leuit Ketika saya berada disana, saya baru menyadari, bahwa ternyata...