Langsung ke konten utama

Serba Serbi Asma Pada Anak

Anak kena asma? Pertama kali anak saya divonis terkena serangan asma saya terkejut. Yang ada dalam benak saya saat itu, si sulung pasti kesakitan menahan sesaknya. Namun setelah perawat dan dokter IGD memberi penjelsan lebih lanjut, saya jadi sedikit lebih tenang (berkurang serangan paniknya). Memang serangan asma baru ketauan pas dia berumur 6 tahun. Namun sebelumnya, anak saya yang pertama ini gampang banget batuk, capek sedikit batuk. Sampe saya kira dia kena flek paru-paru atau TBC. Tapi pas di cek ke dokter anak paru-parunya bagus aja. Dan yang saya baru ngeh adalah anak saya ini sensitif banget sama dingin. kalau udah kena udara dingin kalau gak batuk, ya pilek. Berbeda dengan adiknya yang walaupun lahir (bisa dikatakan) prematur, lebih kuat dengan dingin. 

Awalnya saya berpikir kemana aja saya, sampai gak ngeh kalau Fida kena asma? tidak terpikir oleh saya kalau asma juga sangat erat kaitannya dengan faktor genetik. Yup, ketika dokter memeriksa Fida, hal yang pertama kali ditanyakan adalah "bapak/ibu ada keturunan asma?" Kompak kami berdua (saya dan suami) jawab tidak. Kemudian kami ingat kalau neneknya ada asma. Dan dokter langsung bilang, Fida kena asma. Saya kaget juga sih, soalnya dokternya cuma liat anak saya doang sambil nempelin stetoskop didadanya udah langsung mastiin. Ternyta setelah dapat penjelasan lebih lanjut, memang anak kena asma faktor paling besar adalah keturunan, makanya tidak heran kalau Fida itu gampang banget kena batuk.

Yang ada dibenak saya saat itu adalah kemana-mana harus bawa inhealer yang suka saya lihat di TV.  Namun ternyata tidak harus begitu. Sebenarnya serangan asma bisa diatasi dengan tanda-tandanya. Gejala yang paling umum dari anak saya adalah batuk berdahak. Selain itu kalau anak yang punya asma cenderung gak bisa capek dan tidak tahan dingin. Kalau dinginpun biasanya dia akan bereaksi dengan tenggorokannya yang gatal.
Hasil konsultasi dengan dokternya, pencetus asma ini adalah alerginya, baik terhadap lingkungan ataupun makanan. Kalau faktor lingkungan yang jelas debu dan dingin. Kalau makanan tiap anak beda-beda, anak saya alhamdulillah tidak ada alergi terhadap makanan. Tapi makanan kemasan yang mengandung bumbu msg (ciki-cikian) sudah mulai dibatasi.

Jika anak sudah mulai batuk-batuk,atau gatal tenggrokoannya, biasanya yang saya lakukan adalah: 
  • beri minum air hangat, lebih baik lagi kalau diberi minum air jahe yang dicampur dengan madu atau gula merah
  • kalau sudah mulai batuk-batuk diuap dengan air panas. Di rumah saya tidak ada nebu, jadi saya biasanya hanya rebus air bersama dengan jahe. Jika sudah mendidih, uapnya segera dihirup ke anak. Saat menghirup uap diatas baskom, bagian belakang kepalanya ditutup dengan handuk yang dibentangkan supaya uapnya bisa dihirup lebih banyak.
  • Usahakan minum madu setiap hari, dan berjemur panas matahari pagi. 

Saat ini anak saya sudah saya biasakan olah raga atau kegiatan outdor. Bermain diluar sama teman-temannya ampe ngos-ngosan, awalnya batuk-batuk tapi lama-kelamaan udh mulai terbiasa. 

Sekian curcolan tentang asma pada anak saya, Semoga kita semua sehat selalu ya.. ☺

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Terdampar dan Tersesat (2)

Okeh, kembali ke cerita PKLP saya di Alas Purwo jilid II yang udah terlalu lama rilisnya (diprotes nih sama si Emak, hehe =P ), maka saya akan kembali mengingat memory akan kejadian lain yang tak terlupakan disana. Yak, sesuai judulnya kita “Tersesat!”  atau bahasa kerennya “Lost In The Jungle” (yang terdampar udah ada di jilid I, J ).  Nah, hari itu memang jadwal kami untuk mengambil data mengenai debit air ke salah satu Gua di dalam hutan yang berada di Resort Rowobendo.  Gua Bashori namanya, dan disanalah salah satu tempat sumber air yang mengalir ke Resort ini. Untuk mencapai gua ini, kita harus masuk tepi hutan di padang  penggembalaan sadengan. Sedikit cerita mengenai padang sadengan, padang penggembalaan ini merupakan habitat dari kawanan Banteng dan rusa, untuk makan dan minum. Tidak hanya itu, merak dan jenis burung lain juga terkadang berada di tempat ini. Karena hutan yang kita lewati  masih merupakan home range (wilayah jelajah) banteng, maka sepanjang jalan tid

Gemblong Semangit

"Gemblong Semangit". Ya itulah sebutan untuk "proyek percobaan" buat gemblong dalam rangka ngisi waktu liburan. hehehe Sebenarnya, awalnya agak malas-malasan juga buatnya, tapi berhubung si bapak udah semangat 45 ngambil ini itu, dan gak berhenti ngoceh klo anaknya gal bantuin, maka diputuskanlah untuk ikut serta meramaikan pembuatan jajanan gemblong di rumah. :D Oia, namanya disebut "gemlong Seamangit" adalah karena baunya yang gosong! Gosong?! yup! itulah yang terjadi di awal proses pembuatan gemblong ini. hehehe Berhubung waktu ngukus ketan ama kelapanya ditinggal, dan seisi rumah gak pada ngeh klo ternyata ibu lg masak ketan, maka terjadilah tragedi gosongnya ketan itu. hehehe ^^v Tapi pas dilihat-lihat masih oke juga tu ketan, maka perjuangan membuat gemblong dilanjutkan. Berhubung yang paling ngebet pengen makan gemblong adalah Bapak, maka yang paling semangat buat numbuk ketan mpe halus adala beliau. Gw?? Seperti biasa, cuma bantuin nyomot2 ketan

Our Great Parents

Ini sebenarnya kejadian sudah cukup lama, sekitar 1,5 bulan yang lalu. waktu itu, sore pulang dari kampus saya naik angkot menuju ke rumah. pas baru aja naik, ada seorang bapak-bapak yang sudah duduk didalam bersama istri dan seorang anaknya. Saat saya baru mengatur duduk di dalam angkot (yang agak heboh dengan gembolan tas ransel berisi laptop dan cukup berat), tiba-tiba bapak tadi bertanya: “adek dari IPB? kuliah disana?” “iya pak” jawabku sambil senyum yang juga masih heboh ngatur letak tas ransel supaya dapat posisi ‘wuenak’. Sebenarnya agak boong dikit si, kan udah gak kuliah lagi.,hehee trus bapak tadi bertanya lagi: “adek jurusannya apa?” “saya di bidang kehutanan pak, jurusan konservasi.” jawabku langsung.. tiba-tiba bapak tadi melanjutkan: “Anak saya juga mahasiswa IPB, baru masuk sekarang.. ini tadi mau masuk asrama tapi karena katanya yg tinggal di sekitar jakarta-bogor boleh masuk besok,jadi besok aja masuknya”.. (kejadiannya pas banget waktu penerimaan mah