Langsung ke konten utama

Bolu Pisang Nan Wangi

Halloooo semuah,,udh lama off lagi buat posting di blog. Melihat kelesuan juga dari blog temen-temen yang dulu rajin banget posting dan hanya beberapa saja yang masih eksis buat posting, saya jadi pengen ngeblog lagi deh. Sama seperti saya, mungkin temen-temen sudah pada sibuk, sehingga tidak sempat meluangkan waktunya untuk posting di blog.  Sejak menjadi full time ibu rumah tangga yang sibuk mengurus anak di rumah, rasanya saya kurang ide untuk membuat postingan disini.. Maklum, sekarang kerjaannya berkuatat sama beberes-ngurus anak&suami-dapur.  Tapi daripada tangannya saya udah gatel pengen ngoprek-ngoprek laptop n dari kemarin Cuma kepengen doang buat ngeblog (gak mulai-mulai) maka saya akan mencoba membagi hasil kerja saya di dapur. Hohoho…
Berhubung pemula, sebernya gak sering saya gagal klo bikin makanan berupa kue, tapi yang saya posting yang produk berhasil ajah,hehe

Kali ini saya mau posting tentang buat bolu pisang ambon. Awalnya kepikiran buat bolu ini, karena masih ada 6 biji pisang ambon yang ngendon di dapur, yang udah mateng banget ampe kulitnya udah ijo kecoklatan gitu (sebagian besar ijonya udah mulai ilang, hehe) tapi masih enak. Bahkan lebih manis dan wangi dibandingkan waktu pertama kali beli. Banyak sisanya karena belinya satu sisir buat makan si fida, n karena pada puasa, jadi gak pada lahap makan pisang. Ok, back to bolu, karena pisangnya udah wangi banget jadi hasil bolunya jadi lebih enak, manis pisangnya kerasa banget. Walaupun saya memberikan pisang jauh melebihi takaran dari resep, tapi alhamdulillah jadi juga..

Ini penampakannya


Resep saya mengacu di majalah sedap sekejap tapi disini saya berikan takaran yang sudah saya modifikasi..

Bahan
150 gram margarin
120 gram gula pasir
6 buah pisang ambon, haluskan (bisa dipencet-pencet menggunakan sendok/garpu)
3 butir telur
¼  sendok teh garam
130 gram tepung terigu
20 gram tepung maizena
Meises secukupnya (optional)

Catt: meises bisa diganti dengan keju parut. Rasanya lebih enak akan terasa manis asin, karena stok di rumah gak ada jadilah meises yang dipakai.hehe

Cara membuat:
1.       Tepung terigu dan maizena diaduk jadi satu kemudian di ayak.
2.       Kocok margarin dan gula pasir hingga lembut (kurang lebih 7 menit). Tambahkan pisang dan gram, kocok rata.
3.       Masukkan telur bergantian dengan tepung, aduk rata. Kemudian masukkan meises ke dalam adonan
4.       Tuang ke dalam cetakan yang telah dioles margarin dan dibalur tepung, oven 20 menit dengan suhu 190°C hingga matang.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Terdampar dan Tersesat (2)

Okeh, kembali ke cerita PKLP saya di Alas Purwo jilid II yang udah terlalu lama rilisnya (diprotes nih sama si Emak, hehe =P ), maka saya akan kembali mengingat memory akan kejadian lain yang tak terlupakan disana. Yak, sesuai judulnya kita “Tersesat!”  atau bahasa kerennya “Lost In The Jungle” (yang terdampar udah ada di jilid I, J ).  Nah, hari itu memang jadwal kami untuk mengambil data mengenai debit air ke salah satu Gua di dalam hutan yang berada di Resort Rowobendo.  Gua Bashori namanya, dan disanalah salah satu tempat sumber air yang mengalir ke Resort ini. Untuk mencapai gua ini, kita harus masuk tepi hutan di padang  penggembalaan sadengan. Sedikit cerita mengenai padang sadengan, padang penggembalaan ini merupakan habitat dari kawanan Banteng dan rusa, untuk makan dan minum. Tidak hanya itu, merak dan jenis burung lain juga terkadang berada di tempat ini. Karena hutan yang kita lewati  masih merupakan home range (wilayah jelajah) banteng, maka sepanjang jalan tid

Gemblong Semangit

"Gemblong Semangit". Ya itulah sebutan untuk "proyek percobaan" buat gemblong dalam rangka ngisi waktu liburan. hehehe Sebenarnya, awalnya agak malas-malasan juga buatnya, tapi berhubung si bapak udah semangat 45 ngambil ini itu, dan gak berhenti ngoceh klo anaknya gal bantuin, maka diputuskanlah untuk ikut serta meramaikan pembuatan jajanan gemblong di rumah. :D Oia, namanya disebut "gemlong Seamangit" adalah karena baunya yang gosong! Gosong?! yup! itulah yang terjadi di awal proses pembuatan gemblong ini. hehehe Berhubung waktu ngukus ketan ama kelapanya ditinggal, dan seisi rumah gak pada ngeh klo ternyata ibu lg masak ketan, maka terjadilah tragedi gosongnya ketan itu. hehehe ^^v Tapi pas dilihat-lihat masih oke juga tu ketan, maka perjuangan membuat gemblong dilanjutkan. Berhubung yang paling ngebet pengen makan gemblong adalah Bapak, maka yang paling semangat buat numbuk ketan mpe halus adala beliau. Gw?? Seperti biasa, cuma bantuin nyomot2 ketan

Bolu Air (bolu ekonomis, less egg)

Kembali lagi ke dapur saya dengan eksperimen kue bolu. Kali ini saya mencoba membuat bolu air, apakah itu bolu air? Pada umumnya, pembuatan bolu itu pengocokan pertamanya dengan menggunakan mentega/margarin dengan gula dan beberapa telur. sebisa mungkin bolu biasanya menghindari air atau kondisi basah karena dikhawatirkan bolu menjadi batat atau tidak mengembang nantinya. Nah, bolu air ini berbeda. Pengocokannya menggunakan air, dan tidak memakai mentega/margarin sama sekali dalam pembuatan adonannya. Seperti namanya, bahannya menggunakan air. Awalnya saya melihat resep bolu ini dari akun Instagramnya mba tya rahmatya. Katanya enak, dan lagi trend juga di grup ncc. Makanya, saya mencoba membuatnya. Bolu ini juga hanya menggunakan 1 butir telur lho saudara-saudara,, sangat ekonomis bukan?.  Tapi perlu diingat, bahan sp pada resep ini wajib dipakai, karena kalau tidak dipakai, adonan tidak akan mengental dan mengembang saat dikocok. Karena menggunakan air, makanya perlu tambahan sp ini