Langsung ke konten utama

Juanda Pagi Ini

 Sekedar mencari suasana baru dari rutinitas sehari-hari (duduk manis menatap layar laptop, hehehe), maka pagi ini saya pun terpikir untuk melihat suasana baru pagi hari di jalan juanda (jalan menuju kantor). Dengan bekal kamera HP (karena idenya mendadak nongol di otak), dan turun dari angkot lebih jauh dari biasanya, saya ingin sejenak menikmati suasan pagi hari di jalan sekitar KRB (Kebun Raya Bogor). Dari gedung-gedung kantor, pedagang kaki lima di pinggir jalan, ampe pasar pun ada disini. Dan inilah foto-foto sederhana sepanjang perjalan, yang diambil secara amatiran dan sedikit sentuhan photoscape, hehehe  ^_^




editnya emang gak konsisten, karena ini editan sesuka hati, namanya juga suka-suka.. hehehe

ok, just refresh my mind,,
And now, lets go to work!!  have a nice day guys!! ^^v

Komentar

  1. gadis genit! asik kaan jeprat-jepret pake kamera hape? ati-ati ketagihan loh~ ;D

    oh iya, suka banget sama yang sephia, itu hotel samping BTM kan ya? klasik banget jadinya!

    BalasHapus
  2. gadis genit?? (celingak celinguk, muka manis) gak ada yg genit om,, :D

    iya, itu poto hotel dengan arsitektur jaman belanda dkt BTM, berhubung gw males muter2 ambil posisi, jadi jepret seadanya ajah, hehehe

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Terdampar dan Tersesat (2)

Okeh, kembali ke cerita PKLP saya di Alas Purwo jilid II yang udah terlalu lama rilisnya (diprotes nih sama si Emak, hehe =P ), maka saya akan kembali mengingat memory akan kejadian lain yang tak terlupakan disana. Yak, sesuai judulnya kita “Tersesat!”  atau bahasa kerennya “Lost In The Jungle” (yang terdampar udah ada di jilid I, J ).  Nah, hari itu memang jadwal kami untuk mengambil data mengenai debit air ke salah satu Gua di dalam hutan yang berada di Resort Rowobendo.  Gua Bashori namanya, dan disanalah salah satu tempat sumber air yang mengalir ke Resort ini. Untuk mencapai gua ini, kita harus masuk tepi hutan di padang  penggembalaan sadengan. Sedikit cerita mengenai padang sadengan, padang penggembalaan ini merupakan habitat dari kawanan Banteng dan rusa, untuk makan dan minum. Tidak hanya itu, merak dan jenis burung lain juga terkadang berada di tempat ini. Karena hutan yang kita lewati  masih merupakan home range (wilayah jelajah) banteng, maka sepanjang jalan tid

Our Great Parents

Ini sebenarnya kejadian sudah cukup lama, sekitar 1,5 bulan yang lalu. waktu itu, sore pulang dari kampus saya naik angkot menuju ke rumah. pas baru aja naik, ada seorang bapak-bapak yang sudah duduk didalam bersama istri dan seorang anaknya. Saat saya baru mengatur duduk di dalam angkot (yang agak heboh dengan gembolan tas ransel berisi laptop dan cukup berat), tiba-tiba bapak tadi bertanya: “adek dari IPB? kuliah disana?” “iya pak” jawabku sambil senyum yang juga masih heboh ngatur letak tas ransel supaya dapat posisi ‘wuenak’. Sebenarnya agak boong dikit si, kan udah gak kuliah lagi.,hehee trus bapak tadi bertanya lagi: “adek jurusannya apa?” “saya di bidang kehutanan pak, jurusan konservasi.” jawabku langsung.. tiba-tiba bapak tadi melanjutkan: “Anak saya juga mahasiswa IPB, baru masuk sekarang.. ini tadi mau masuk asrama tapi karena katanya yg tinggal di sekitar jakarta-bogor boleh masuk besok,jadi besok aja masuknya”.. (kejadiannya pas banget waktu penerimaan mah

Gemblong Semangit

"Gemblong Semangit". Ya itulah sebutan untuk "proyek percobaan" buat gemblong dalam rangka ngisi waktu liburan. hehehe Sebenarnya, awalnya agak malas-malasan juga buatnya, tapi berhubung si bapak udah semangat 45 ngambil ini itu, dan gak berhenti ngoceh klo anaknya gal bantuin, maka diputuskanlah untuk ikut serta meramaikan pembuatan jajanan gemblong di rumah. :D Oia, namanya disebut "gemlong Seamangit" adalah karena baunya yang gosong! Gosong?! yup! itulah yang terjadi di awal proses pembuatan gemblong ini. hehehe Berhubung waktu ngukus ketan ama kelapanya ditinggal, dan seisi rumah gak pada ngeh klo ternyata ibu lg masak ketan, maka terjadilah tragedi gosongnya ketan itu. hehehe ^^v Tapi pas dilihat-lihat masih oke juga tu ketan, maka perjuangan membuat gemblong dilanjutkan. Berhubung yang paling ngebet pengen makan gemblong adalah Bapak, maka yang paling semangat buat numbuk ketan mpe halus adala beliau. Gw?? Seperti biasa, cuma bantuin nyomot2 ketan