Langsung ke konten utama

Dwilogi Padang Bulan

Sedikit mau bercerita ya tentang buku yang beberapa waktu lalu saya baca. Judulnya Dwilogi Padang Bulan karya mas Andrea Hirata.

Buku yang sangat unik baik dari segi fisik buku (bolak balik dua sisi) juga dari sisi isinya. Memang karangan mas Andrea menurut saya sangat bagus dan rata-rata dari semua karangannya yg pernah saya baca saya sangat suka.

Buku ini menceritakan tentang perjuangan kehidupan seseorang,, baik cinta, masa depan juga ambisi..
tapi semua dikemas dengan sangat apik, menggelitik dengan ciri melayu-belitong, konyol, berwawasan, dan sedikit romantis (kayaknya, hehehe).. entah mas andrea dapat ilham sekreatif itu dari mana?? :-D

Dan yang lebih menarik lagi adalah petualangan2 konyol dan fantastis yang disuguhkan, kadang2 membuat pembacanya bisa berangan2 juga,,hehehe

Disini digambarkan sebuah kisah asmara "ikal" yang penuh prasangka dan salah paham dan berakibat pada kekonyolan yang selalu dilakukan oleh "ikal". Cerita demi cerita berjalan mulus dengan memasukkan jalinan persahabatan yang sangat dekat dengan sang detektif untuk membantunya dalam mendekati gadisnya..
Juga dengan ketelitian dan kecermatan tingkat tinggi bisa memprediksi pribadi orang dengan hanya meminum kopi,,yang sangat membantunya di petualangan dan tantangan selanjutnya,,hehehe


Sisi lain cerita ini adalah perjuangan seorang perempuan bernama Enong untuk membalas kekejaman dan kejahatan orang2 yang dulu pernah menyakitinya dengan cara yang cerdas dan terhormat. Memberi sedikit pelajaran dengan berusaha belajar dan memahami situasi. Cerita ini mencerminkan nama panggilan Enong berikutnya yang juga sebagai judul buku terakhir dari Tetralogi Laskar Pelangi karangan mas Andrea.

Buku yang sangat bagus dan unik memang,,
Bravo!! :-D

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Terdampar dan Tersesat (2)

Okeh, kembali ke cerita PKLP saya di Alas Purwo jilid II yang udah terlalu lama rilisnya (diprotes nih sama si Emak, hehe =P ), maka saya akan kembali mengingat memory akan kejadian lain yang tak terlupakan disana. Yak, sesuai judulnya kita “Tersesat!”  atau bahasa kerennya “Lost In The Jungle” (yang terdampar udah ada di jilid I, J ).  Nah, hari itu memang jadwal kami untuk mengambil data mengenai debit air ke salah satu Gua di dalam hutan yang berada di Resort Rowobendo.  Gua Bashori namanya, dan disanalah salah satu tempat sumber air yang mengalir ke Resort ini. Untuk mencapai gua ini, kita harus masuk tepi hutan di padang  penggembalaan sadengan. Sedikit cerita mengenai padang sadengan, padang penggembalaan ini merupakan habitat dari kawanan Banteng dan rusa, untuk makan dan minum. Tidak hanya itu, merak dan jenis burung lain juga terkadang berada di tempat ini. Karena hutan yang kita lewati  masih merupakan home range (wilayah jelajah) banteng, maka sepanjang jalan tid

Gemblong Semangit

"Gemblong Semangit". Ya itulah sebutan untuk "proyek percobaan" buat gemblong dalam rangka ngisi waktu liburan. hehehe Sebenarnya, awalnya agak malas-malasan juga buatnya, tapi berhubung si bapak udah semangat 45 ngambil ini itu, dan gak berhenti ngoceh klo anaknya gal bantuin, maka diputuskanlah untuk ikut serta meramaikan pembuatan jajanan gemblong di rumah. :D Oia, namanya disebut "gemlong Seamangit" adalah karena baunya yang gosong! Gosong?! yup! itulah yang terjadi di awal proses pembuatan gemblong ini. hehehe Berhubung waktu ngukus ketan ama kelapanya ditinggal, dan seisi rumah gak pada ngeh klo ternyata ibu lg masak ketan, maka terjadilah tragedi gosongnya ketan itu. hehehe ^^v Tapi pas dilihat-lihat masih oke juga tu ketan, maka perjuangan membuat gemblong dilanjutkan. Berhubung yang paling ngebet pengen makan gemblong adalah Bapak, maka yang paling semangat buat numbuk ketan mpe halus adala beliau. Gw?? Seperti biasa, cuma bantuin nyomot2 ketan

Our Great Parents

Ini sebenarnya kejadian sudah cukup lama, sekitar 1,5 bulan yang lalu. waktu itu, sore pulang dari kampus saya naik angkot menuju ke rumah. pas baru aja naik, ada seorang bapak-bapak yang sudah duduk didalam bersama istri dan seorang anaknya. Saat saya baru mengatur duduk di dalam angkot (yang agak heboh dengan gembolan tas ransel berisi laptop dan cukup berat), tiba-tiba bapak tadi bertanya: “adek dari IPB? kuliah disana?” “iya pak” jawabku sambil senyum yang juga masih heboh ngatur letak tas ransel supaya dapat posisi ‘wuenak’. Sebenarnya agak boong dikit si, kan udah gak kuliah lagi.,hehee trus bapak tadi bertanya lagi: “adek jurusannya apa?” “saya di bidang kehutanan pak, jurusan konservasi.” jawabku langsung.. tiba-tiba bapak tadi melanjutkan: “Anak saya juga mahasiswa IPB, baru masuk sekarang.. ini tadi mau masuk asrama tapi karena katanya yg tinggal di sekitar jakarta-bogor boleh masuk besok,jadi besok aja masuknya”.. (kejadiannya pas banget waktu penerimaan mah