Langsung ke konten utama

Bolu Air (bolu ekonomis, less egg)

Kembali lagi ke dapur saya dengan eksperimen kue bolu. Kali ini saya mencoba membuat bolu air, apakah itu bolu air? Pada umumnya, pembuatan bolu itu pengocokan pertamanya dengan menggunakan mentega/margarin dengan gula dan beberapa telur. sebisa mungkin bolu biasanya menghindari air atau kondisi basah karena dikhawatirkan bolu menjadi batat atau tidak mengembang nantinya. Nah, bolu air ini berbeda. Pengocokannya menggunakan air, dan tidak memakai mentega/margarin sama sekali dalam pembuatan adonannya. Seperti namanya, bahannya menggunakan air. Awalnya saya melihat resep bolu ini dari akun Instagramnya mba tya rahmatya. Katanya enak, dan lagi trend juga di grup ncc. Makanya, saya mencoba membuatnya. Bolu ini juga hanya menggunakan 1 butir telur lho saudara-saudara,, sangat ekonomis bukan?. 
Tapi perlu diingat, bahan sp pada resep ini wajib dipakai, karena kalau tidak dipakai, adonan tidak akan mengental dan mengembang saat dikocok. Karena menggunakan air, makanya perlu tambahan sp ini.
Kalau ingin mencoba, ini resepnya

Bahan
1 butir telur
200 gr gula pasir
1 sdt SP
200 ml susu cair/santan/air biasa
250 gr tepung terigu protein sedang
1 sdt baking powder
1/2 sdt vanili
1/2 sdt garam

Cara membuat
1. Kocok telur, gula pasir, susu cair, vanili dan sp hingga mengembang dan kental (kurang lebih 15 menit dengan menggunakan kecepatan tinggi)
2. masukkan sedikit demi sedikit terigu dan baking powder yang telah diayak dengan kecepatan rendah.
3. Tuang ke dalam loyang yang telah dioles margarin dan ditaburi tepung terigu.
4. Panggang hingga matang.

Setelah jadi, ini dia hasilnya,, diujung atas itu habis saya colok pake sendok untuk melihat sudah matang atau belum.

Komentar

  1. pucet benerrrr itu bolu nyaa~! oles kuning telur dek, baru dipanggang~ :))

    BalasHapus
  2. ini sempet gw edit pake ig om,, karena gk bisa posting disana, jadi dibawa masuk kemari. hahaha. tumben buka blog lw om?

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Terdampar dan Tersesat (2)

Okeh, kembali ke cerita PKLP saya di Alas Purwo jilid II yang udah terlalu lama rilisnya (diprotes nih sama si Emak, hehe =P ), maka saya akan kembali mengingat memory akan kejadian lain yang tak terlupakan disana. Yak, sesuai judulnya kita “Tersesat!”  atau bahasa kerennya “Lost In The Jungle” (yang terdampar udah ada di jilid I, J ).  Nah, hari itu memang jadwal kami untuk mengambil data mengenai debit air ke salah satu Gua di dalam hutan yang berada di Resort Rowobendo.  Gua Bashori namanya, dan disanalah salah satu tempat sumber air yang mengalir ke Resort ini. Untuk mencapai gua ini, kita harus masuk tepi hutan di padang  penggembalaan sadengan. Sedikit cerita mengenai padang sadengan, padang penggembalaan ini merupakan habitat dari kawanan Banteng dan rusa, untuk makan dan minum. Tidak hanya itu, merak dan jenis burung lain juga terkadang berada di tempat ini. Karena hutan yang kita lewati  masih merupakan home range (wilayah jelajah) banteng, maka sepanjang jalan tid

Serba Serbi Asma Pada Anak

Anak kena asma? Pertama kali anak saya divonis terkena serangan asma saya terkejut. Yang ada dalam benak saya saat itu, si sulung pasti kesakitan menahan sesaknya. Namun setelah perawat dan dokter IGD memberi penjelsan lebih lanjut, saya jadi sedikit lebih tenang (berkurang serangan paniknya). Memang serangan asma baru ketauan pas dia berumur 6 tahun. Namun sebelumnya, anak saya yang pertama ini gampang banget batuk, capek sedikit batuk. Sampe saya kira dia kena flek paru-paru atau TBC. Tapi pas di cek ke dokter anak paru-parunya bagus aja. Dan yang saya baru ngeh adalah anak saya ini sensitif banget sama dingin. kalau udah kena udara dingin kalau gak batuk, ya pilek. Berbeda dengan adiknya yang walaupun lahir (bisa dikatakan) prematur, lebih kuat dengan dingin.  Awalnya saya berpikir kemana aja saya, sampai gak ngeh kalau Fida kena asma? tidak terpikir oleh saya kalau asma juga sangat erat kaitannya dengan faktor genetik. Yup, ketika dokter memeriksa Fida, hal yang pertama kali ditany

Kue cucur

Wuah, bulan Desember bulannya hujan terus ni di bogor. Kalau begini bawaannya jadi pengen ngemil. Daripada beli jajan diluar, mending bikin sendiri. Si kecil juga udah mulai bisa jalan, jadi sudah mulai mandiri. Bisa ditinggal-tinggal emaknya sebentar. Kalau dulu sering minta gendong atau titah, sekarang udah mulai menjelajah sendiri apa yang dia mau. Berhubung ada eyangnya di rumah, jadi si kecil banyak yang ngajak main selain abinya. Hehe Setelah si kecil aman main sama eyang dan abinya, saatnya menentukan pilihan mau bikin kue apa. Ceilah.. Liat ada gula merah ngendon di toples plus masih ada tepung beras, maka diputuskankah buat kue cucur. Suami juga suka banget ama kue ini. Nyari-nyari resep di internet, ketemu resep dari majalah sedap. Resep bisa dilihat di link ini . Bedanya, saya keploknya cuma 10 menit, sebelum di goreng dikeplok-keplok lagi. Rasanya enak kok, pada suka sama kue cucurnya. Jadinya 10 biji. Sempet dikasih ke tetangga, komentar dari tetangga yang biasa bikin k