Langsung ke konten utama

Orange troops on sunday morning

Onye..onye!!!

Yups! Warna itu menghiasi stadion senayan minggu pagi tgl 10 Juli kemarin. Kenapa? karena memang IPB menghelat acara besar yaitu JSS dan kampanye buah lokal. JSS sendiri merupakan kepanjangan dari Jalan Sepeda Sehat dimana para pesertanya akan jalan dan bersepeda (bagi yang punya) mengikuti rute yang sudah disusun oleh panitia. Jalur yg diambil adalah jalur car free day yaitu di jalan Sudirman.

Yang ikut acara ini adalah seluruh civitas akademika IPB, tp ada juga teman atau keluarga dari civitas IPB yang ikut. Berhubung, acara ini jarang digelar, maka gw dan teman2 satu angkatan KSHE 42 pun turut serta meramaikan acara ini, sekalian reunian kecil-kecilan juga sih,, hehehe

Pagi-pagi buta udah berkumpul di IPB, trus langsung meluncur bareng-bareng naik bus IPB juga. hehehe. Sesampainya di senayan, wuih udah rame dgn orang-orang berbaju orange mentereng beserta topinya. Setelah sambutan2 dan omongan MC yg ceriwis (maklum MC-nya Tika n ronald yang dulunya pernah main di program televisi yang disiarkan di salah satu TV swasta) barulah kita mulai jalan. Ada juga lho, yg rela atau direla-relain (gak bisa bedain, hehehe :D ) ngangkut buah-buahan yang udah didesain sedemikian rupa seperti tandu dan siap diarak sepanjang rute perjalanan (perlu diketahui, rutenya jauh banget lho..).




Ini dia MC kita diatas mimbar :)








Pasukan Onye!! :D



Yang bagian gotong buah-buahan


Kita-kita sih, enjoy aja menikmati suasana pagi hari jalur car free day ibu kota :). Saya baru kali ini lho lewatin jalan ini di minggu pagi dgn suasana begini, bener deh!. Mungkin ada yang bilang saya udik ato gak gahoel, terserah deh. Yang penting seenggaknya saya udh pernah nikmatin jalur car free day-nya ibu kota Jakarta. hehehe :p

Ternyata, disana tuh rame, dan unik2!! bener loh!. Mungkin disinlah orang Jakarta yang udah jenuh dengan rutinitasnya sepanjang minggu merasakan bebas. Ya, bebas dari kemacetan, bebas berekspresi. Karena toh, disini mereka bisa bebas bergaya apapun, ada yang rambutnya dicat dan make wig, bergaya dengan sepedanya yang dibuat unik sampe ada sepeda yang tinggi banget jok sepeda dan setangnya sedangkan bannya tetep dibawah seukuran ban sepeda biasa. Selain itu ada juga lho, yang bersepeda bersama dengan gaya tahun 45, dimana paling depan adalah orang yang bersepeda menirukan gaya Bung Karno sambil ber dadah-ria (seperti yang biasa dilakukan Pak Soekarno kalau melintas di depan rakyatnya) dan yang lain adalah para pengawalnya. Yup! semuanya tumpah ruah jadi satu, dengan gayanya masing-masing tanpa ada yang protes. hehehe
Sayang semua hal-hal unik itu gak bisa didokumentasikan, karena malangnya hari itu camdig gak dibawa! :(

Tapi gak apa-apa, yang penting kejadian-kejadian unik itu udh terekam di ingatan, dan yang terpenting seenggaknya saya dan teman-teman KSHE 42 bisa berkumpul sejenak setelah lama gak ketemu dan sibuk dengan pekerjaannya masing-masing. Dan setelah selesai ternyata kita udah jalan kurang lebih 9400 langkah! hahahaha....
Berhubung udh lama gak ke lapangan, jadi total langkah sejumlah itu lumayan fantastislah. hehehehe


Gahoel dengan sepeda warna warni >_<





Suasana bersepeda santai di ibukota :D




Yang unik



Gedung Da Vinci yang menjulang tinggi,dengan arsitektur yunani yang unik sendiri di antara gedung-gedung lainnya. Iseng ambil gambarnya, hehehe

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Terdampar dan Tersesat (2)

Okeh, kembali ke cerita PKLP saya di Alas Purwo jilid II yang udah terlalu lama rilisnya (diprotes nih sama si Emak, hehe =P ), maka saya akan kembali mengingat memory akan kejadian lain yang tak terlupakan disana. Yak, sesuai judulnya kita “Tersesat!”  atau bahasa kerennya “Lost In The Jungle” (yang terdampar udah ada di jilid I, J ).  Nah, hari itu memang jadwal kami untuk mengambil data mengenai debit air ke salah satu Gua di dalam hutan yang berada di Resort Rowobendo.  Gua Bashori namanya, dan disanalah salah satu tempat sumber air yang mengalir ke Resort ini. Untuk mencapai gua ini, kita harus masuk tepi hutan di padang  penggembalaan sadengan. Sedikit cerita mengenai padang sadengan, padang penggembalaan ini merupakan habitat dari kawanan Banteng dan rusa, untuk makan dan minum. Tidak hanya itu, merak dan jenis burung lain juga terkadang berada di tempat ini. Karena hutan yang kita lewati  masih merupakan home range (wilayah jelajah) bant...

Balada Anak GTM (Include mpasi recipes)

Beberapa bulan yg lalu, saya melihat status update teman yang berbunyi "GTM oh GTM". Awalnya saya tidak bgitu ngeh  apa itu GTM, tidak mencari tau dan tidak peduli dengan istilah itu. Ternyata eh ternyata, beberapa bulan kemudian saya mengalaminya T_T.. Dan akhirnya paham, knp teman saya membuat status itu. GTM alias gerakan tutup mulut adalah perilaku bayi yang gak mau makan. Karena dia belum bisa protes dengan berbicara, makanya ditunjukan dengan cara tutup mulut. Ini adalah suatu dilema dalam pengasuhan anak. Kalau anak saya, udah mulutnya gak mau dibuka, kepalanya geleng-geleng, bahkan kalau kita kurang waspada dan gesit sendok makanannya bisa ditumplekin. Hehe Padahal kan dalam masa pertumbuhannya makanan itu penting, biarpun masih yang paling utama asi, tp du usia 8 bula. ke atas asi sudah tidak bisa mencukupi 100% kebutuhannya. Banyak hal yang menyebabkan anak GTM, yaitu karena tekstur makanannya yg terlalu padat atau lembek (beberapa bayi di usia 7 bln keatas memil...

Gemblong Semangit

"Gemblong Semangit". Ya itulah sebutan untuk "proyek percobaan" buat gemblong dalam rangka ngisi waktu liburan. hehehe Sebenarnya, awalnya agak malas-malasan juga buatnya, tapi berhubung si bapak udah semangat 45 ngambil ini itu, dan gak berhenti ngoceh klo anaknya gal bantuin, maka diputuskanlah untuk ikut serta meramaikan pembuatan jajanan gemblong di rumah. :D Oia, namanya disebut "gemlong Seamangit" adalah karena baunya yang gosong! Gosong?! yup! itulah yang terjadi di awal proses pembuatan gemblong ini. hehehe Berhubung waktu ngukus ketan ama kelapanya ditinggal, dan seisi rumah gak pada ngeh klo ternyata ibu lg masak ketan, maka terjadilah tragedi gosongnya ketan itu. hehehe ^^v Tapi pas dilihat-lihat masih oke juga tu ketan, maka perjuangan membuat gemblong dilanjutkan. Berhubung yang paling ngebet pengen makan gemblong adalah Bapak, maka yang paling semangat buat numbuk ketan mpe halus adala beliau. Gw?? Seperti biasa, cuma bantuin nyomot2 ketan ...