Langsung ke konten utama

Toilet Training Edisi 2

Alhamdulillah,, ada usaha untuk nge-blog lagi.. Setelah sekian lama blog ini terpendam, dan saya juga udah lama gak nulis-nulis. Sekali buka blog malah bingung, dulu suka ada beranda gitu bisa liat siapa aja yang up date blog, sekarang bingung liatnya gimana. Trus cobain edit layout, eh malah lieur, ujungnya pake tempelate yang udah ada, eh link blog lain hilang,, makin lieur-lah saya. yowesslah, emang dasar udah emak-emak! hahaha

 Terus apa hubungannya judul sama kalimat pembuka? Gak nyambung sih,, hihihi.. Cuma lagi pengen curhat gak penting aja di blog :D. Habis baca-baca tulisan toilet training saya sebelumnya, dan setelah setahun berlalu dugaan saya tepat, anak saya yang kedua masih belum terbiasa toilet traning. hehehe.

Ini memang karena kekurang telatennya saya ajarin si adik untuk buang air di toilet. Beberapa kali dilatih bisa, tapi kemudian karena saya lagi ngerjain ini-itu pas waktunya buang air, anaknya gak dibawa ke kamar mandi. Jadi ya begitu deh.. Kadang ketersediaan pospak juga membuai saya untuk malas bolak balik ngajak anak saya ke kamar mandi, ^_^v.

Apa memang baiknya di rumah gak ada pospak aja ya biar saya rajin? hihihi.. Baru dua anak aja saya masih belum bisa ngajarin toilet training, gimana orang jaman dulu ya, anak banyak dan gak ada pospak?!. Saya benar-benar salut deh..

Umur 2 tahunan memang sebaiknya sudah mulai diajarin lepas popok ya, selain karena anaknya sudah mulai mengerti,, hal yang paling mendasar adalah karena penggunaan pospak yang nambah-nambahin sampah rumah tangga dan yang paling penting bagi ibu-ibu adalah kalau sudah lepas popok uang belanja akan lebih IRIT. hehehe



Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Terdampar dan Tersesat (2)

Okeh, kembali ke cerita PKLP saya di Alas Purwo jilid II yang udah terlalu lama rilisnya (diprotes nih sama si Emak, hehe =P ), maka saya akan kembali mengingat memory akan kejadian lain yang tak terlupakan disana. Yak, sesuai judulnya kita “Tersesat!”  atau bahasa kerennya “Lost In The Jungle” (yang terdampar udah ada di jilid I, J ).  Nah, hari itu memang jadwal kami untuk mengambil data mengenai debit air ke salah satu Gua di dalam hutan yang berada di Resort Rowobendo.  Gua Bashori namanya, dan disanalah salah satu tempat sumber air yang mengalir ke Resort ini. Untuk mencapai gua ini, kita harus masuk tepi hutan di padang  penggembalaan sadengan. Sedikit cerita mengenai padang sadengan, padang penggembalaan ini merupakan habitat dari kawanan Banteng dan rusa, untuk makan dan minum. Tidak hanya itu, merak dan jenis burung lain juga terkadang berada di tempat ini. Karena hutan yang kita lewati  masih merupakan home range (wilayah jelajah) banteng, maka sepanjang jalan tid

Balada Anak GTM (Include mpasi recipes)

Beberapa bulan yg lalu, saya melihat status update teman yang berbunyi "GTM oh GTM". Awalnya saya tidak bgitu ngeh  apa itu GTM, tidak mencari tau dan tidak peduli dengan istilah itu. Ternyata eh ternyata, beberapa bulan kemudian saya mengalaminya T_T.. Dan akhirnya paham, knp teman saya membuat status itu. GTM alias gerakan tutup mulut adalah perilaku bayi yang gak mau makan. Karena dia belum bisa protes dengan berbicara, makanya ditunjukan dengan cara tutup mulut. Ini adalah suatu dilema dalam pengasuhan anak. Kalau anak saya, udah mulutnya gak mau dibuka, kepalanya geleng-geleng, bahkan kalau kita kurang waspada dan gesit sendok makanannya bisa ditumplekin. Hehe Padahal kan dalam masa pertumbuhannya makanan itu penting, biarpun masih yang paling utama asi, tp du usia 8 bula. ke atas asi sudah tidak bisa mencukupi 100% kebutuhannya. Banyak hal yang menyebabkan anak GTM, yaitu karena tekstur makanannya yg terlalu padat atau lembek (beberapa bayi di usia 7 bln keatas memil

Gemblong Semangit

"Gemblong Semangit". Ya itulah sebutan untuk "proyek percobaan" buat gemblong dalam rangka ngisi waktu liburan. hehehe Sebenarnya, awalnya agak malas-malasan juga buatnya, tapi berhubung si bapak udah semangat 45 ngambil ini itu, dan gak berhenti ngoceh klo anaknya gal bantuin, maka diputuskanlah untuk ikut serta meramaikan pembuatan jajanan gemblong di rumah. :D Oia, namanya disebut "gemlong Seamangit" adalah karena baunya yang gosong! Gosong?! yup! itulah yang terjadi di awal proses pembuatan gemblong ini. hehehe Berhubung waktu ngukus ketan ama kelapanya ditinggal, dan seisi rumah gak pada ngeh klo ternyata ibu lg masak ketan, maka terjadilah tragedi gosongnya ketan itu. hehehe ^^v Tapi pas dilihat-lihat masih oke juga tu ketan, maka perjuangan membuat gemblong dilanjutkan. Berhubung yang paling ngebet pengen makan gemblong adalah Bapak, maka yang paling semangat buat numbuk ketan mpe halus adala beliau. Gw?? Seperti biasa, cuma bantuin nyomot2 ketan